SMS (Short Message Sevice) merupakan aplikasi dalam
suatu teknologi telepon selelular yang paling banyak diminati, hingga gaya
hidup masyarakat modern terbentuk sedemikian rupa penuh dengan teknologi
informasi. Paradigma ini ditengarai sebagai dampak dari kemajuan teknologi
informasi, kebutuhan komunikasi dan kemajuan teknologi telepon selular sehingga
menaikkan daya beli masyarakat akan produk tersebut. Sinyalemen ini ditangkap oleh
para pebisnis sebagai cara baru untuk memasarkan/menawarkan produk atau jasa
kepada para pelanggan terutama pada bisnis-bisnis program TV yang berkaian
dengan polling dan sistem informasi perbankan. ESME eBanking merupakan suatu
aplikasi yang bersifat servis SMS yang mampu memberikan layanan informasi suatu
pelanggan
hanya memallui sebuah telepon selular. ESME pada umunya berada pada lingkungan
corporate dan beroperasi secara integral dengan SMSC. Komunikasi antara ESME
dan SMSC melalui jaringan internet dengan menggunakan protokol SMPP. Infromasi
ESME tersimpan dalam suatu database corporate yang sangat terjaga keamanannya.
Tugas akhir ini mengembangkan suatu aplikasi ESME eBangking yang dibangun
dengan menggunakan Delphi, Interbase sebagai mesin database dan protokol SMPP
untuk komunikasi dengan SMSC.
Aplikasi
eBanking dengan menggunakan teknologi SMS membutuhkan resource content server
dimana setiap request dari client akan di balas dengan suatu content yang telah
direncanakan sesuai dengan apliaksi yang dipergunakan. Aplikasi eBanking
dikhusukan untuk melayani permitaan informasi saldo untuk suatu user account tertentu.
Proses permintaan dimulai dari mobile client mengirim SMS dengan fomat tertentu
ke SMS center, kemudian SMS center akan meneruskan informasi tersebut ke suatu
ESME yang telah tergistrasi sesuai dengan ID-ESME yang akan dituju dengan
menggunakan protokol jaringan SMPP. ESME akan memproses pesan yang diterima
sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam hal ini permintaan
informasi saldo dan kemudian akan mengirimakannya kembali ke mobile client
melalui SMSC.
1.
Sistem
ESME eBanking.
Model
sistem ESME eBanking mengimplementasikan protokol SMPP sebagai protokol
komunikasi anatar ESME dengan SMSC via internet. Kemampuan menyalurkan data
dalam jaringan internet dirasakan sangat menguntungkan baik dilihat dari sisi
bisnis atupun sisi perawatan sistem. Keuntungan bisnis sangat dirasakan oleh
provider SMS dalam hal ini adalah suatu perusahaan yang menjalankan service SMS
melalui SMSC. Keuntungan tersebut adalah client tidak perlu berada dalam
perusahaan tersebut, mesin client yang bertanggungjawab pada resource-content
berada pada perusahaan client keuntungannya adalah perawatan sistem client
berada pada perusahaan client perawatan database juga berada pada perusahaan
client juga. Keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan client adalah adanya otoritas
sistem dimana admin client setiap saat dapat memodifikasi resource-content
tanpa adanya batasan yang diberikan oleh perusahaan SMSC.
Gambar
di atas memperlihat model sistem ESME eBanking yang akan diwujudkan dalam suatu
aplikasi. Koneksi SMSC dengan ESME melalui internet dengan menggunakan protokol
SMPP, keunggulan protokol ini adalah mekanisme komunikasi data sangat
sederhana. Metode yang paling sering digunakan adalah enquire_link untuk menguji
koneksi, sedangakan delivery_sm dan submit_sm berkaitan pengiriman atau
penerimaan pesan yang berasal dari SMSC. ESME harus memiliki public IP sehingga
mesin dengan IP tersebut dapat diakses melalui public network. Untuk keperluan
resource-content semua data tersimpan dalam suatu mesin database dimana komunikasi
ESME dengan mesin database menggunakan TCP/IP. Mesin database yang dipergunakan
adalah interbase hal ini dikarenakan Interbase dapat diakses melalui jaringan,
integrasi dengan Delphi sebagai server database, menghandle SQL level 3 dan
memiliki sistem adminitrasi yang baik. Interbase dapat dijalan secara localhost
dengan ESME ataupun terpisah dengan ESME yang apling penting dapat diakses
dengan TCP/IP.
2.
Use
Case eBanking
Mekanisme
awal proses dimulai pada saat client atau user dalam hal ini sebuah mobile
phone melakukan request dengan mengirimkan SMS ke SMS Center dengan isi pesan
yang disesuikan dengan format yang didukung oleh ESME. Setelah pesan diterima
pesan tersebut dilanjutkan oleh SMSC ke ESME, setelah pesan diterima oleh ESME
maka ESME akan membentuk sebuah object yang bertugas menangani resource-content
yang akan dikirim kembali, object tersebut adalah Content-Manager. Content
Manager akan melakukan proses parsing terhadap pesan tersebut, setelah
diperoleh keyword yang diinginkan maka Content Manager akan melakukan query ke
database sesuai dengan keinginan pesan tersebut. Query dapat dilakukan jika
object Connection Manager terbentuk Connection Manager memiliki beberapa object
yang dapat digunakan untuk mengirim query SQL ke mesin database salah satunya
adalah SQLX. SQLX akan mengeksekusi query dan akan menghasilkan resultset.
Resultset merupakan suatu kelompok data yang dihasilakn berdasrkan query-SQL
yang bentuk. Resultset yang dihasilakan akan diambil oleh Content Manager yang
kemudian disusun sedemikian rupa menjadi suatu pesan yang siap dikirim kembali
ke originator. Originator adalah suatu ID dalah hal ini sebuah nomer H.P yang
dipergunakan oleh ESME sebagai identifikasi pengirim. Untuk mengirim pesan
Content Manager membutuhkan object SMPP yang berada di object ESME. Dengan
melakukan submit_sm utnuk pesan yang telah dibentuk maka pesan tersebut akan
dikirim kembali SMSC melalui jaringan internet dengan menggunakan protkol SMPP.
Setelah sampai di SMSC maka pesan tersebut akan dikirim kembali ke mobile
client.
Content
Manager terdiri dari beberapa aturan, dimaan aturan tersebut dapat dibuat sesui
dengan keinginan aplikasi. Aturan-aturan tersebut pada umumnya dapat
dikategorikan dengan aturan pada pesan valid, aturan pada pesan tidak valid
ataupun aturan yang berkaitan dengan ketidaksesuian originator dengan list
originator yang telah diregistrasi. Aturan ini dapat dibentuk dengan mudah
dengan menggunakan kombinasi IF-THEN dan tidak perlu melakukan aturan yang
rumit seperti generalisasi ataupun fuzzy. Setiap aturan dapat disimpan dalam
database jika aturan yang harus dipatuhi sangat banyak, jika kecil dapat
dilakukan dengan menggunakan kemampuan pemrograman ataupun dismpan dalam bentuk
file, seperti file text atau xml.
3.
Class
Diagram eBanking.
Class
diagram sangat memegang peranan penting dalam perencanaan sebuah aplikasi yang
berorientasi padaobject atau (OOP). Class diagram untuk aplikasi ESME eBanking
terbagi menjadi dua yang pertama berkaitan dengan object database dalam hal ini
semua atribut actor yang berkaitan langsung dengan sistem dan yang lain adalah
casecase yang bertidak sebagai worker pada sistem.
memperlihatkan
class diagram untuk actor, actor secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu
User dan Admin. Kedua actor ini diturunkan dari class yang sama yaitu Persons.
Perbedaan User dan Admin adalah user memiliki atribut Account, isValid dan
Balance sedangkan Admin hanya memiliki atribut tambahan Password. Walaupun demikian
Admin memiliki hak akses ke sistem ESME karena pada saat login hanya Admin yang
diperbolehkan melakukan proses autentikasi diluar itu akan ditolak. Untuk class
diagram para worker diperlihatkan pada gambar berikut.
Disini
class diagram memiliki hubungan yang berbeda jika dibandingkan dengan class diagram
actor sistem. Pada Actor hubungan antar class merupakan hubungan generalisasi
dimana User dan Admin merupakan subclass dari Persons. Gambar 4 memperlihatkan
hubungan interaksi antar worker yang didefinisikan asosiasi atau hubungan yang saling
membutuhkan. Object yang paling pertama dibentuk adalah Login, login akan
digunakan sebagai interface autentikasi Admin. Object Login membutuhkan object
Connection Manager utnuk melakukan query data ID dan password Admin ke
database, setelah Login OK maka akan dibentuk suatu panel control ESME. Dari panel
control inilah dapat dilakukan pembentukan object lain seperti print, account,
message, koneksi SMPP dll. Object-object yang berkaitan dengan data pasti akan
membutuhkan object Connection Manager karena dari object inilah semuah query akan
dibentuk dan dieksekusi.
4.
Sequence
Diagram eBanking.
Sequence
diagram memiliki kesamaan arti dengan flowchart pada pemrograman struktural
tetapi pada sequence diagram lebih menitikberatkan pada pembentukan object dan
metode-metode apa yang digunakan untuk menggambarkan fungsi utama object-object
tersebut. Keunggulan sequence diagram adalah dapat memebrikan gambaran yang
lebih mudah dipahamai untuk mendeskripsikan proses pembentukan object dalam
aplikasi yang kompleks.
Gambar
di atas memperlihat urutan pemebentukan object yang akan dipergunakan oleh ESME
untuk mewujudkan fungsi eBanking. Object user pertama kali akan dibuat kemudian
user akan melakukanpengirman pesan ke SMSC, pada saat ini object SMSC terlebih
dahulu dibuat kemudian obejct SMSC. Setelah object ESME dibuat maka object SMSC
akan melakukan pengiriman pesan dengan menggunakan metode delivery_sm setlah
pesan diterima maka ESME akan membalas dengan mengirimkan pesan respon
delivery_sm_resp ke SMSC. Setelah proses ini selesai maka ESME akan membentuk
object Content Manager dan mengirimakan metode GetBalanceInfo, artinya meminta
informasi balance originator, perintah ini membuat object Content Manager
melakukan query ke object Connection Manager dengan melakukan metode
SetQueryInfo kemudian Connection Manager akan mengeksekusi query dengan memanggil
ExecuteQuery. Setelah proses ini maka Connection manager akan menghasilkan
Resultset yang dikirim kembali ke Content-Manager. Content-Manager akan
memproses resultset ini kemudian memfromatnya ke dalam suatu bentuk pesan yang
telah disesuikan dengan aturan yang telah ditetapkan.
Sumber: SIMULASI
APLIKASI ESME E-BANKING DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL SMPP, Sujono
Wahtudi Imam Santoso
Hi, The SMPP solutions provided gateway providers seem to be flexible, robust and very beneficial for the Global business market. SMPP SMS Gateway
BalasHapus